PENYULUHAN SOSIAL
1. Pengertian
Penyuluhan Sosial
Menurut
Kepmensos, Pusat Penyuluhan Sosial
Penyuluhan
sosial adalah sebuah proses pengubahan perilaku yang dilakukan melalui
penyebarluasan informasi, komunikasi, motivasi dan edukasi oleh penyuluh
sosial, baik secara lisan, tulisan maupun peragaan kepada kelompok sasaran,
sehingga muncul pemahaman yang sama, pengetahuan dan kemauan guna partisipasi
secara aktif dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
2.
Filosofi atau
Falsafah Penyuluhan Sosial
·
Menurut Kelsey
dan Hearne (1955)
Bekerja
bersama masyarakat untuk membantu mereka agar dapat meningkatkan harkat
martabatnya sebagai manusia :
a.
Penyuluh bekerja
bersama masyarakat, bukan penentu atau pamaksa melainkan mampu menciptakan
suasana dialogis, menumbuhkan partisipasi masyarakat.
b.
Penyuluh tidak
menciptakan ketergantungan, tetapi mendorong terciptanya kreativitas dan
kemandirian masyarakat.
c.
Penyuluh
meningkatkan harkat dan martabat.
·
Di Amerika
Serikat
Falsafah
3 T :
a.
Teach
: Penyuluhan merupakan pendidikan, kegiatan yang dilakukan dengan proses
pembelajaran.
b.
Truth
: Penyuluhan menyampaikan kebenaran, yang dilakukan melalui proses uji coba
atau penelitian.
c.
Trust
: Penyuluhan diyakini memberi manfaat bagi penerima.
·
Di Indonesia
Penyuluhan
merupakan proses pembelajaran.
a.
Falsafah
pendidikan Ki Hajar Dewantoro : Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun
karso, Tut wuri handayani (di depan memberi contoh, di tengah membimbing, di
belakan mendorong).
b.
Pancasila
c.
Bhineka Tunggal
Ika
d.
Regulatif
sentralistik menjadi fasilitatstif partisipatif
e.
Learning by doing
f.
Seeing is believing
3.
Prinsip
Penyuluhan
Menurut
Dahama dan Bhatnagar (1980) :
a.
Minat dan
kebutuhan
Dalam
melakukan penyuluhan berdasarkan minat dan kebutuhan warga sasaran.
b.
Organisasi
Masyarakat bawah
Target
penyuluhan harus sampai pada organisasi masyarakat bawah.
c.
Keragaman Budaya
Melakukan
penyuluhan harus menyesuaikan atau mengetahui budaya warga sasaran.
d.
Perubahan Budaya
Penyuluhan
sosial harus memberikan perubahan budaya. Misalnya, budaya mencangkul menjadi
menggunakan traktor.
e.
Kerjasama dan
partisipasi
Dalam
melakukan penyuluhan seorang penyuluh harus bisa bekerjasama dengan warga
sasaran dan menjadikan atau mengkondisikan agar warga sasaran dapat ikut andil
atau berpartisipasi dalam penyuluhan.
f.
Demokrasi dalam
penerapan ilmu
Dalam
menerapkan ilmu atau penyuluhan, penyuluh harus menggunakan beberapa metode
atau menggunakan prinsip demokrasi dengan mendengarkan aspirasi atau pendapat
masyarakat sasaran.
g.
Belajar sambil
bekerja
·
Penyuluh sambil
belajar dengan menerangkan.
·
Bekerja,
maksudnya penyuluh dalam melakukan penyuluhan sambil mempraktekkan dan
memperagakan.
h.
Pengguna metode
yang sesuai
Metode
menyesuaikan dengan kondisi atau karakteristik warga sasaran.
i.
Kepemimpinan
Seorang
penyuluh harus bisa menciptakan pemimpin-pemimpin bagi diri sendiri untuk bisa
menjaga dirinya sendiri.
j.
Spesialis yang
terlatih
Seorang
penyuluh harus mempunyai suatu kemampuan, ilmu atau menguasai materi yang akan
di suluhkan.
k.
Segenap Keluarga
Penyuluhan
harus bisa sampai ke segenap keluarga.
l.
Kepuasan
Masyarakat
harus merasa puas dengan adanya penyuluhan, karena penyuluhan yang disampaikan
di rasa bermanfaat bagi mereka.
4.
Fungsi
Penyuluhan Sosial
a.
Fungsi Preventif
Artinya
penyuluhan sosial ditujukan untuk meniadakan timbulnya problema sosial yang baru.
b.
Fungsi Remedial
(Kuratif/Rehabilitatif)
Artinya
penyuluhan sosial ditujukan untuk menanggulangi problema sosial yang telah
timbul.
c.
Funsi
Pengembangan (Development)
Artnya
penyuluhan sosial ditujukan untuk usaha pengembangan masyarakat.
d.
Fungsi Penunjang
(Supportif)
Artinya
penyuluhan sosial tidak hanya ditujukan pada bidang kesejahteraan sosial saja
tetapi juga dapat menunjang program lain secara lintas sektor.
5.
Permasalahan
Sosial
a.
Kemiskinan
Fakir
miskin; Wanita rawan sosial-ekonomi; Warga daerah kumuh.
b.
Keterlantaran
Balita
terlantar; Anak remaja terlantar; Orang dewasa terlantar; Keluarga bermasalah
sosial psikologis; Lansia terlantar.
c.
Kecacatan
Tuna
daksa; Tuna netra; Eks narapidana; Anak nakal; Korban narkotika; Prostitusi
atau WTS; Korban HIV/AID.
d.
Keterasingan
Komunitas
adat terpencil.
e.
Korban Bencana
Korban
bencana alam; Korban bencana sosial.
f.
Tindak Kekerasan
Kekerasan
terhadap anak; Kekerasan terhadap
wanita; Kekerasan terhadap lansia.
g.
Kontemporer
Anak
jalanan dan pekerja anak; Korban trafficking; Pekerja migran bermasalah sosial.
ijin share ya
BalasHapus