Jumat, 23 Mei 2014

Penyuluhan Sosial

  PENYULUHAN SOSIAL

                   1. Pengertian Penyuluhan Sosial
Menurut Kepmensos, Pusat Penyuluhan Sosial
Penyuluhan sosial adalah sebuah proses pengubahan perilaku yang dilakukan melalui penyebarluasan informasi, komunikasi, motivasi dan edukasi oleh penyuluh sosial, baik secara lisan, tulisan maupun peragaan kepada kelompok sasaran, sehingga muncul pemahaman yang sama, pengetahuan dan kemauan guna partisipasi secara aktif dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
                                                  
2.      Filosofi atau Falsafah Penyuluhan Sosial
·         Menurut Kelsey dan Hearne (1955)
Bekerja bersama masyarakat untuk membantu mereka agar dapat meningkatkan harkat martabatnya sebagai manusia :
a.       Penyuluh bekerja bersama masyarakat, bukan penentu atau pamaksa melainkan mampu menciptakan suasana dialogis, menumbuhkan partisipasi masyarakat.
b.      Penyuluh tidak menciptakan ketergantungan, tetapi mendorong terciptanya kreativitas dan kemandirian masyarakat.
c.       Penyuluh meningkatkan harkat dan martabat.
·         Di Amerika Serikat
Falsafah 3 T :
a.       Teach : Penyuluhan merupakan pendidikan, kegiatan yang dilakukan dengan proses pembelajaran.
b.      Truth : Penyuluhan menyampaikan kebenaran, yang dilakukan melalui proses uji coba atau penelitian.
c.       Trust : Penyuluhan diyakini memberi manfaat bagi penerima.
·         Di Indonesia
Penyuluhan merupakan proses pembelajaran.
a.       Falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantoro : Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani (di depan memberi contoh, di tengah membimbing, di belakan mendorong).
b.      Pancasila
c.       Bhineka Tunggal Ika
d.      Regulatif sentralistik menjadi fasilitatstif partisipatif
e.       Learning by doing
f.       Seeing is believing


3.      Prinsip Penyuluhan
Menurut Dahama dan Bhatnagar (1980) :
a.       Minat dan kebutuhan
Dalam melakukan penyuluhan berdasarkan minat dan kebutuhan warga sasaran.
b.      Organisasi Masyarakat bawah
Target penyuluhan harus sampai pada organisasi masyarakat bawah.
c.       Keragaman Budaya
Melakukan penyuluhan harus menyesuaikan atau mengetahui budaya warga sasaran.
d.      Perubahan Budaya
Penyuluhan sosial harus memberikan perubahan budaya. Misalnya, budaya mencangkul menjadi menggunakan traktor.
e.       Kerjasama dan partisipasi
Dalam melakukan penyuluhan seorang penyuluh harus bisa bekerjasama dengan warga sasaran dan menjadikan atau mengkondisikan agar warga sasaran dapat ikut andil atau berpartisipasi dalam penyuluhan.
f.       Demokrasi dalam penerapan ilmu
Dalam menerapkan ilmu atau penyuluhan, penyuluh harus menggunakan beberapa metode atau menggunakan prinsip demokrasi dengan mendengarkan aspirasi atau pendapat masyarakat sasaran.
g.      Belajar sambil bekerja
·         Penyuluh sambil belajar dengan menerangkan.
·         Bekerja, maksudnya penyuluh dalam melakukan penyuluhan sambil mempraktekkan dan memperagakan.
h.      Pengguna metode yang sesuai
Metode menyesuaikan dengan kondisi atau karakteristik warga sasaran.
i.        Kepemimpinan
Seorang penyuluh harus bisa menciptakan pemimpin-pemimpin bagi diri sendiri untuk bisa menjaga dirinya sendiri.
j.        Spesialis yang terlatih
Seorang penyuluh harus mempunyai suatu kemampuan, ilmu atau menguasai materi yang akan di suluhkan.
k.      Segenap Keluarga
Penyuluhan harus bisa sampai ke segenap keluarga.
l.        Kepuasan
Masyarakat harus merasa puas dengan adanya penyuluhan, karena penyuluhan yang disampaikan di rasa bermanfaat bagi mereka.

4.      Fungsi Penyuluhan Sosial
a.       Fungsi Preventif
Artinya penyuluhan sosial ditujukan untuk meniadakan timbulnya problema sosial yang baru.
b.      Fungsi Remedial (Kuratif/Rehabilitatif)
Artinya penyuluhan sosial ditujukan untuk menanggulangi problema sosial yang telah timbul.
c.       Funsi Pengembangan (Development)
Artnya penyuluhan sosial ditujukan untuk usaha pengembangan masyarakat.
d.      Fungsi Penunjang (Supportif)
Artinya penyuluhan sosial tidak hanya ditujukan pada bidang kesejahteraan sosial saja tetapi juga dapat menunjang program lain secara lintas sektor. 
     
5.      Permasalahan Sosial
a.       Kemiskinan
Fakir miskin; Wanita rawan sosial-ekonomi; Warga daerah kumuh.
b.      Keterlantaran
Balita terlantar; Anak remaja terlantar; Orang dewasa terlantar; Keluarga bermasalah sosial psikologis; Lansia terlantar.
c.       Kecacatan
Tuna daksa; Tuna netra; Eks narapidana; Anak nakal; Korban narkotika; Prostitusi atau WTS; Korban HIV/AID.
d.      Keterasingan
Komunitas adat terpencil.
e.       Korban Bencana
Korban bencana alam; Korban bencana sosial.

f.       Tindak Kekerasan
Kekerasan terhadap anak; Kekerasan  terhadap wanita; Kekerasan terhadap lansia.
g.      Kontemporer
Anak jalanan dan pekerja anak; Korban trafficking; Pekerja migran bermasalah sosial.


1 komentar: