Jumat, 23 Mei 2014

Pekerjaan Sosial dengan Kelompok

KONSEP KELOMPOK
1.      Pengertian Kelompok
·      Menurut Johnson and Johnson (1991)
Kelompok adalah dua atau lebih individu yang saling berinteraksi, saling tergantung, menetapkan dirinya atau ditetapkan oleh orang lain sebagai anggota kelompok, membagi norma tentang kepentingan bersama dan berpartisipasi dalam sistem peran, saling mempengaruhi satu sama lain, menemukan reward kelompok dan untuk mencapai tujuan umum.
2.      Jenis-Jenis Kelompok
a.       Social Conversation, ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
·         Percakapan sering hilang dan menyimpang tanpa tujuan.
·         Tidak ada topik pembicaraan formal.
·         Jika topik dangkal atau membosankan subyek pembicaraan akan berubah.
·         Individu mungkin memiliki tujuan, tapi bukan tujuan kelompok secara keseluruhan, hanya untuk menimbulkan pengetahuan saja.
·         Digunakan untuk pengujian, seberapa dalam hubungan-hubungan yang berkembang dengan orang-orang yang tidak dikenal dengan baik.
·         Dalam pekerjaan sosial :
ü  Percakapan sosial dengan profesi-profesi lain sering dilakukan
ü  Melibatkan klien
ü  Tujuan lain
b.      Recreation Group, ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
·         Tujuan : memberikan atau meyediakan aktivitas atau kegiatan-kegiatan untuk kesenangan dan latihan.
·         Sifat : spontan dan tidak perlu pemimpin.
·         Rekreasi dan interaksi :
ü  Membantu membangun karakter
ü  Membantu mencegah kenakalan (sebagai alternatif kehidupan jalanan) bagi para remaja.
·         Badan-badan pelayanan kelompok, menawarkan tempat atau ruang secara fisik dan peralatan-peralatan.
Contoh : kegiatan bermain secara spontan, permainan atletik informal, tempat permainan terbuka.
c.       Recreation Skill Group, ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
·      Tujuan : memperbaiki sekumpulan keterampilan-keterampilan dan pada saat yang sama memberikan kegembiraan atau kesenangan.
·      Perbedaan dengan Recreation Group : memerlukan kehadiran penasehat, pelatih (coach), instruktur dan berorientasi pada tugas.
Contoh : kegiatan olahraga basket, bola voli, jahit menjahit, merajut, atau mengukir.
·      Muncul persaiangan antar team atau liga-liga.
·      Pemimpin : profesional dalam latihan-latihan rekreasional disamping dalam pekerjaan sosial. Contoh : Pramuka.
d.      Educational Group, ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
·         Pusat perhatian kelompok : memperoleh pengetahuan dan mempelajari keterampilan yang lebih kompleks.
·         Pemimpin : seorang profesional yang benar-benar terlatih dan ahli dalam bidang pendidika, misalkan :
ü  Praktek merawat anak
ü  Latihan bagaimana menjadi orantua yang efektif
ü  Mempersiapkan orangtua yang akan mengadopsi
ü  Melatih sukarelawan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu bagi suatu badan pelayanan sosial.
·      Pemimpin lebih banyak berfungsi pada masalah-masalah didaktik.
·      Diperlukan kelas, diskusi dan interaksi kelompok.
e.       Problem Solving and Decision-Making Groups, ciri-cirinya adalah ebagai berikut :
·         Dalam tipe ini, pemberi dan konsumen pelayanan sosial saling terlibat.
·         Pemberi pelayanan, menggunakan kelompok ini untuk :
ü  Mengembangkan suatu rencana penyembuhan bagi seorang atau sekelompok klien.
ü  Memutuskan bagaimana cara terbaik untuk mengalokasikan sumber.
ü  Memutuskan bagaimana memperbaiki pelayanan-pelayanan klien.
ü  Pendekatan pada keputusan-keputusan kebijakan bagi badan-badan pelayanan.
ü  Memutuskan bagaimana memperbaiki upaya-upaya koordinasi dengan badan-badan yang lain.
·      Pekerja Sosial dapat berperan sebagai STIMULATOR dan ORGANISATOR bagi upaya-upaya kelompok tersebut.
f.       Self-Help Groups
·      Menurut Kart and Bender
Self-Help Groups adalah struktur kelompok terkecil, sukarela, untuk saling membantu dan mencapai tujuan tertentu. Mereka biasanya terbentuk oleh orang-orang sebaya (peers) yang datang bersama untuk saling membantu dan memuaskan kebutuhan bersama, menanggulangi hambatan-hambatan atau kekacauan-kekacauan gangguan hidup, dan membawa perubahan-perubahan pribadi atau sosial yang diinginkan.
·      Self-Help Groups menekankan pada :
ü  Pengakuan terhadap kelompok dari setiap anggotanya bahwa ia mempunyai masalah.
ü  Suatu kesaksian bagi kelompok tentang pertimbangan kembali pengalaman-pengalaman masa lalu, tentang masalah tersebut dan rencana-rencana untuk menanganinya pada masa yang akan datang.
ü  Jika seorang anggota mengalami krisis (misal : orangtua yang terlantar, yang mempunyai alasan untuk menelantarkan anaknya), anggota tersebut didorong untuk memanggil anggota lainnya ddari kelompok yang akan tinggal menemani sampai krisisnya teratasi.

g.      Socialization Groups
·      Tujuan : mengembangkan atau mengubah sikap-sikap dan perilaku-perilaku anggota kelompok agar menjadi lebih dapat diterima secara sosial.
·      Fokus :
ü  Perkembangan keterampilan sosial
ü  Peningkatan self-confidence
ü  Perencanaan masa depan
·      Peranan-peranan pemimpin dalam kelompok-kelompok sosial sering diisi oleh Pekerja Sosial.
h.      Therapeutic Groups
·      Pada umumnya beranggotakan orang-orang yang mempunyai masalah-masalh pribadi atau emosional yang agak berat.
·      Kepemimpinan kelompok-kelompok demikian pada umumnya memerlukan keterampilan tertentu dalam hal persepsi, memiliki suatu pengetahuan tentang perilaku manusia dan dinamika kelompok, memiliki kapasitas-kapasitas dalam Group Counseling, dan mampu menggunakan kelompok untuk menghasilkan perubahan-perubahan perilaku.
·      Tujuannya : membuat anggota mengeksploitasi masalah-masalah mereka secara mendalam dan kemudian mengembangkan satu atau lebih strategi untuk memecahkan masalah.
i.        Sensitivity Groups
·         Encounter Groups (Kelompok Pertemuan), Sensitivity Training (Latihan Kepekaan) dan Training Groups (Kelompok Latihan), berhubungan dengan sejumlah pengalaman dimana orang-orang berhubungan satu sama lainnya secara sangat interpersonal dan diperlukan pengungkapan diri.
·         Tujuan : memperbaiki kesadaran interpersonal.
3.      Tahap Pembentukan Kelompok
a.       Tahap Persiapan atau Pra Kelompok
b.      Tahap Memulai Kelompok
c.       Tahap Transisi
d.      Tahap Bekerja dengan Kelompok

e.       Tahap Pengakhiran Kelompok  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar