KONSEP
KELOMPOK
1. Pengertian
Kelompok
· Menurut
Johnson and Johnson (1991)
Kelompok adalah dua
atau lebih individu yang saling berinteraksi, saling tergantung, menetapkan
dirinya atau ditetapkan oleh orang lain sebagai anggota kelompok, membagi norma
tentang kepentingan bersama dan berpartisipasi dalam sistem peran, saling
mempengaruhi satu sama lain, menemukan reward kelompok dan untuk mencapai
tujuan umum.
2. Jenis-Jenis
Kelompok
a. Social Conversation,
ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
·
Percakapan sering hilang dan menyimpang
tanpa tujuan.
·
Tidak ada topik pembicaraan formal.
·
Jika topik dangkal atau membosankan subyek
pembicaraan akan berubah.
·
Individu mungkin memiliki tujuan, tapi
bukan tujuan kelompok secara keseluruhan, hanya untuk menimbulkan pengetahuan
saja.
·
Digunakan untuk pengujian, seberapa
dalam hubungan-hubungan yang berkembang dengan orang-orang yang tidak dikenal
dengan baik.
·
Dalam pekerjaan sosial :
ü Percakapan
sosial dengan profesi-profesi lain sering dilakukan
ü Melibatkan
klien
ü Tujuan
lain
b. Recreation Group,
ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
·
Tujuan : memberikan atau meyediakan
aktivitas atau kegiatan-kegiatan untuk kesenangan dan latihan.
·
Sifat : spontan dan tidak perlu
pemimpin.
·
Rekreasi dan interaksi :
ü Membantu
membangun karakter
ü Membantu
mencegah kenakalan (sebagai alternatif kehidupan jalanan) bagi para remaja.
·
Badan-badan pelayanan kelompok,
menawarkan tempat atau ruang secara fisik dan peralatan-peralatan.
Contoh : kegiatan
bermain secara spontan, permainan atletik informal, tempat permainan terbuka.
c. Recreation Skill Group,
ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
· Tujuan
: memperbaiki sekumpulan keterampilan-keterampilan dan pada saat yang sama
memberikan kegembiraan atau kesenangan.
· Perbedaan
dengan Recreation Group : memerlukan
kehadiran penasehat, pelatih (coach),
instruktur dan berorientasi pada tugas.
Contoh : kegiatan
olahraga basket, bola voli, jahit menjahit, merajut, atau mengukir.
· Muncul
persaiangan antar team atau liga-liga.
· Pemimpin
: profesional dalam latihan-latihan rekreasional disamping dalam pekerjaan
sosial. Contoh : Pramuka.
d. Educational Group,
ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
·
Pusat perhatian kelompok : memperoleh
pengetahuan dan mempelajari keterampilan yang lebih kompleks.
·
Pemimpin : seorang profesional yang
benar-benar terlatih dan ahli dalam bidang pendidika, misalkan :
ü Praktek
merawat anak
ü Latihan
bagaimana menjadi orantua yang efektif
ü Mempersiapkan
orangtua yang akan mengadopsi
ü Melatih
sukarelawan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu bagi suatu badan pelayanan
sosial.
· Pemimpin
lebih banyak berfungsi pada masalah-masalah didaktik.
· Diperlukan
kelas, diskusi dan interaksi kelompok.
e. Problem Solving and Decision-Making
Groups, ciri-cirinya adalah ebagai berikut :
·
Dalam tipe ini, pemberi dan konsumen
pelayanan sosial saling terlibat.
·
Pemberi pelayanan, menggunakan kelompok
ini untuk :
ü Mengembangkan
suatu rencana penyembuhan bagi seorang atau sekelompok klien.
ü Memutuskan
bagaimana cara terbaik untuk mengalokasikan sumber.
ü Memutuskan
bagaimana memperbaiki pelayanan-pelayanan klien.
ü Pendekatan
pada keputusan-keputusan kebijakan bagi badan-badan pelayanan.
ü Memutuskan
bagaimana memperbaiki upaya-upaya koordinasi dengan badan-badan yang lain.
·
Pekerja Sosial dapat berperan sebagai STIMULATOR
dan ORGANISATOR bagi upaya-upaya kelompok tersebut.
f.
Self-Help
Groups
·
Menurut Kart and Bender
Self-Help Groups adalah
struktur kelompok terkecil, sukarela, untuk saling membantu dan mencapai tujuan
tertentu. Mereka biasanya terbentuk oleh orang-orang sebaya (peers) yang datang bersama untuk saling
membantu dan memuaskan kebutuhan bersama, menanggulangi hambatan-hambatan atau
kekacauan-kekacauan gangguan hidup, dan membawa perubahan-perubahan pribadi
atau sosial yang diinginkan.
·
Self-Help
Groups menekankan pada :
ü Pengakuan
terhadap kelompok dari setiap anggotanya bahwa ia mempunyai masalah.
ü Suatu
kesaksian bagi kelompok tentang pertimbangan kembali pengalaman-pengalaman masa
lalu, tentang masalah tersebut dan rencana-rencana untuk menanganinya pada masa
yang akan datang.
ü Jika
seorang anggota mengalami krisis (misal : orangtua yang terlantar, yang
mempunyai alasan untuk menelantarkan anaknya), anggota tersebut didorong untuk
memanggil anggota lainnya ddari kelompok yang akan tinggal menemani sampai
krisisnya teratasi.
g. Socialization Groups
· Tujuan
: mengembangkan atau mengubah sikap-sikap dan perilaku-perilaku anggota
kelompok agar menjadi lebih dapat diterima secara sosial.
· Fokus
:
ü Perkembangan
keterampilan sosial
ü Peningkatan
self-confidence
ü Perencanaan
masa depan
· Peranan-peranan
pemimpin dalam kelompok-kelompok sosial sering diisi oleh Pekerja Sosial.
h. Therapeutic Groups
· Pada
umumnya beranggotakan orang-orang yang mempunyai masalah-masalh pribadi atau
emosional yang agak berat.
· Kepemimpinan
kelompok-kelompok demikian pada umumnya memerlukan keterampilan tertentu dalam
hal persepsi, memiliki suatu pengetahuan tentang perilaku manusia dan dinamika
kelompok, memiliki kapasitas-kapasitas dalam Group Counseling, dan mampu menggunakan kelompok untuk menghasilkan
perubahan-perubahan perilaku.
· Tujuannya
: membuat anggota mengeksploitasi masalah-masalah mereka secara mendalam dan
kemudian mengembangkan satu atau lebih strategi untuk memecahkan masalah.
i.
Sensitivity
Groups
·
Encounter
Groups (Kelompok Pertemuan), Sensitivity Training (Latihan Kepekaan) dan Training Groups (Kelompok Latihan), berhubungan dengan sejumlah
pengalaman dimana orang-orang berhubungan satu sama lainnya secara sangat
interpersonal dan diperlukan pengungkapan diri.
·
Tujuan : memperbaiki kesadaran
interpersonal.
3. Tahap
Pembentukan Kelompok
a. Tahap
Persiapan atau Pra Kelompok
b. Tahap
Memulai Kelompok
c. Tahap
Transisi
d. Tahap
Bekerja dengan Kelompok
e. Tahap
Pengakhiran Kelompok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar