- MASA AWAL KANAK-KANAK
Masa kanak-kanak dimulai setelah
melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun
sampai saat anak matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk
perempuan dan empat belas tahun untuk laki-laki. Setelah anak matang secara
seksual, maka ia disebut remaja.
Pada saat ini, secara luas diketahui bahwa masa
kanak-kanak harus dibagi lagi menjadi dua periode yang berbeda yaitu:
•
Periode awal masa kanak-kanak, yang berlangsung dari usia dua sampai
enam tahun.
•
Periode akhir masa kanak-kanak, yang berlangsung dari usia enam tahun
sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
- Ciri-ciri Masa Awal Kanak-kanak
Ciri ini tercermin dalam sebutan
yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a) Sebutan
yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap
awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau
usia sulit. Dengan datangnya masa
kanak-kanak, sering terjadi masalah
perilaku yang lebih menyulitkan daripada
masalah perawatan fisik masa bayi. Seringkali orang tua menganggap masa
awal kanak-kanak sebagai usia mainan karena
anak muda menghabiskan sebagian besar waktu juga bermain dengan mainannya.
b) Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun
awal masa kanak-kanak sebagai usia prasekolah
untuk membedakannya dari saat dimana anak dianggap cukup tua, baik secara
fisik maupun dan mental, untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai
mengikuti pendidikan formal.
c) Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikologi
Para ahli psikologi menggunakan
sejumlah sebutan yang berbeda untuk menguraikan ciri-ciri yang menonjol dari
perkembangan psikologis anak selama tahun-tahun awal masa kanak-kanak. Salah satu
sebutan yang banyak digunakan adalah usia kelompok, masa dimana anak-anak
mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan
untuk penyesuaian diri pada waktu mereka masuk kelas satu. Karena perkembangan
utama yang terjadi selama awal masa kanak-kanak berkisar di seputar penguasaan
dan pengendalian lingkungan, banyak ahli
psikologi melabelkan awal masa kanak-kanak sebagai usia menjelajah, sebuah label yang menunjukkan
bahwa anak-anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya, bagaimana mekanismenya,
bagaimana perasaannya dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkungan.
- Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa
Kanak-kanak
Pada saat masa bayi berakhir, semua
bayi normal telah belajar berjalan meskipun dalam tingkat kecakapan yang
berbeda-beda; telah belajar makan makanan keras, dan telah mencapai tingkat
stabilitas fisiologis yang cukup baik. Tugas pokok dalam belajar mengendalikan
pembuangan kotoran sudah hampir sempurna dan akan sepenuhnya dikuasai dalam
setahun atau dua tahun lagi. Meskipun sebagian besar bayi telah menanbah
kosakata yang berguna, telah dapat
dengan tepat mengucapkan kata-kata yang mereka gunakan, dapat mengerti arti
dari pernyataan dan perintah yang sederhana, dan dapat menggabungkan beberapa
kata menjadi kalimat yang berarti, namun kemampuan mereka untuk berkomunikasi
dengan orang lain dan untuk mengerti apa yang dikatakan orang lain masih dalam
taraf yang rendah. Masih banyak yang harus dikuasai sebelum mereka masuk
sekolah. Mereka juga sudah mempunyai pengertian sederhana mengenai kenyataan
sosial dan fisik tetapi masih sangat kurang untuk menghadapi cakrawala sosial
serta lingkungan fisik yang semakin meluas. Demikian pula halnya dengan
pengertian tentang benar dan salah. Pengetahuan tentang benar dan salah masih
terbatas pada situasi rumah dan harus diperluas dengan pengertian benar dan
salah dalam hubungannya dengan orang-orang di luar rumah terutama di lingkungan
tetangga, sekolah dan teman bermain.
Salah satu yang terpenting dan yang
bagi banyak anak-anak merupakan tugas perkembangan yang paling sulit adalah
belajar untuk berhubungan secara emosional dengan orang tua, saudara-saudara
kandung dan orang-orang lain. Hubungan emosional yang terdapat selama masa bayi
harus diganti dengan hubungan yang lebih matang. Alasannya adalah karena
hubungaan dengan orang lain dalam masa bayi berdasarkan pada ketergantungan bayi
pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya, terutama kebutuhan kasih
sayang. Tetapi anak-anak harus belajar memberi dan menerima kasih sayang.
Singkatnya, ia harus belajar terikat keluar daripada pada dirinya sendiri.
- PERKEMBANGAN FISIK
Pertumbuhan selama masa awal masa
kanak-kanak berlangsung lambat dibanding dengan tingkat pertumbuhan pada masa
bayi. Anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi, misalnya, tubuhnya cenderung
lebih tinggi pada awal masa kanak-kanak daripada mereka yang kecerdasannya
rata-rata atau di bawah rata-rata dan gigi sementaranya lebih cepat tanggal.
Meskipun perbedaan seks tidak menonjol dalam peningkatan tinggi dan berat
tubuh, tetapi pengerasan tulang dan lepasnya gigi sementara lebih cepat pada
anak perempuan, dari usia ke usia. Anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih
tinggi cenderung memperoleh gizi dan
perawatan yang lebih baik sebelum dan sesudah kelahiran. Oleh karena
itu, perkembangan tinggi, berat dan otot-otot badan cenderung lebih baik.
- KEBIASAAN FISIOLOGIS
Dalam awal masa kanak-kanak,
kebiasan fisiologis yang dasarnya sudah diletakkan pada masa bayi menjadi
semakin baik. Namun nafsu makan anak tidak sebesar seperti pada masa bayi. Hal
ini sebagian karena tingkat pertumbuhan telah menurun dan sebagian karena
sekarang ia telah mengembangkan jenis makanan yang disukai dan yang tidak
disukai. Jumlah tidur yang dibutuhkan sehari-hari berbeda, bergantung pada
berbagai faktor tertentu seperti, banyaknya
latihan di siang hari dan macam kegiatan yang dialakukan. Anak-anak usia tiga
tahun tidur sekitar dua belas jam sehari.
- KETERAMPILAN PADA AWAL MASA KANAK-KANAK
Awal masa kanak-kanak merupakan
masa yang ideal untuk mempelajari keterampilan tertentu. Terdapat tiga alasan.
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulang
suatu aktivitas sampai mereka terampil melakukakannya. Kedua, anak-anak
bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya
mengalami sakit atau diejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak-anak yang
lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka
masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan
yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.
- Keterampilan
Khusus Awal Masa kanak-kanak
Ø Keterampilan Tangan
Keterampilan dalam makan dan
berpakaian sendiri yang dimulai pada masa bayi disempurnakan dalam awak masa
kanak-kanak. Kemajuan terbesar dalam keterampilan berpakaian umumnya antara
usia 1,5 dan 3,5 tahun. Menyisir rambut dan mandi merupakan keterampilan yang mudah
dilakukan dalam periode ini. Antara usia lima dan enam tahun sebagian besar
anak-anak sudah pandai melempar dan menangkap bola. Mereka dapat menggunakan gunting,
dapat membentuk tanah liat, membuat kue-kue dan menjahit. Dengan krayon,
pensil, dan cat anak-anak dapat mewarnai gambar, menggambar atau mengecat
gambarnya sendiri dan dapat menggambar orang.
Ø Keterampilan Kaki
Sekali anak dapat berjalan, ia
mengalihkan perhatian untuk mempelajari gerakan-gerakan yang menggunakan kaki.
Pada usia lima atau enam tahun ia belajar melompat dan berlari cepat. Mereka
juga sudah dapat memanjat. Antara usia tiga dan empat, naik sepeda roda tiga dan
berenang dapat dipelajari. Keterampilan kaki lain yang dikuasai anak-anak
adalah lompat tali, keseimbangan tubuh dalam berjalan di atas dinding atau
pagar, sepatu roda, bermain sepatu es dan menari.
- Pilihan Penggunaan Tangan
Awal masa kanak-kanak dapat
dianggap sebagai periode kritis dalam menentukan pilihan penggunaan tangan. Hal
ini disebabkan karena selama periode ini, anak-anak sampai tingkat tertentu meninggalkan
kecenderungan untuk menggantikan pengguanaan tangan yang satu dengan
menggunakan tangan yang lain dan mulai memusatkan pada keterampilan satu tangan
tertentu dan tangan yang lain sebagai tangan pembantu. Karena banyak
keterampilan tangan yang dipelajari anak-anak tidak dapat dilakukan dengan satu
tangan, maka kedua tangan harus dilatih untuk melaksanakan keterampilan itu. Tetapi
hanya sedikit keterampilan yang menuntut peranan kedua belah tangan, sehingga
dalam mengajar anak-anak harus ditekankan pada gerakan tangan yang dominan dan yang
berfungsi sebagai pembantu.
- Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa
Kanak-Kanak
Pada saat anak-anak berusia 2 Tahun,
mereka tidak lagi mengoceh dan tangis mereka sudah sangat berkurang. Selama
masa awal kanak-kanak, mereka memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara.
Hal ini disebabkan karena 2 hal yaitu berbicara merupakan sarana pokok
sosialisasi dan berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian. Untuk
meningkatkan komunikasi, anak-anak harus menguasai 2 tugas pokok yang merupakan
unsur penting dalam belajar bicara. Pertama,
mereka harus meningkatkan kemampuan untuk mengerti apa yang dikatakan orang
lain dan kedua, mereka harus
meningkatkan kemampuan berbicaranya sehingga dapat dimengerti orang lain.
- Emosi Awal
Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak
emosinya kuat dan tidak seimbang. Emosi pada awal masa kanak-kanak ditandai
oleh ledakan amarah yang kuat, ketakutan yang hebat dan iri hati yang tidak
masuk akal. Emosi yang umum pada awal masa anak-anak adalah amarah, takut, cemburu,
ingin tahu, iri hati, gembira, sedih dan kasih sayang. Amarah dianggap sesuai
untuk anak laki-laki, maka sepanjang masa awal kanak-kanak, anak laki-laki
lebih banyak menunjukkan amarah yang hebat daripada anak perempuan.
- Pola Perilaku Sosial dan Tidak Sosial
Pola Sosial, diantaranya seperti :Meniru,
Persaingan, Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.
Sedangkan pola tidak sosial, diantaranya : Negativisme, Agresif, Perilaku berkuasa
memikirkan diri sendiri, Mementingkan diri sendiri, Merusak, Pertentangan seks,
Prasangka.
- Bermain pada Awal Masa Kanak-Kanak
Pada masa awal kanak-kanak sering
disebut sebagai tahap mainan, karena dalam periode ini hampir semua permainan
menggunakan mainan.
- Perkembangan
kepribadian pada awal masa kanak-kanak
1. Kondisi-kondisi yang membentuk konsep diri
pada awal masa kanak-kanak
→ cara
pelatihan anak : disiplin otoriter yang keras, disertai banyaknya hukuman badan
cenderung memupuk kebencian kepada semua orang yang berkuasa dan menimbulkan
perasaan menyerah, perasaan yang dapat dan sering berkembang menjadi kompleks
martir.
→ cita-cita orang tua : kalau
harapan merka terlampau tinggi , anak cenderung gagal. Terlepas dari bagaimana
anak beraksi, kegagalan meninggalkan bekas yang tidak terhapuskan pada konsep
diri dan meletakkan dasar-dasar untuk perasaan rendah diri dan tidak mampu.
→ posisi urutan : posisi urutan
anak-anak dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian. Pengaruh
ini sebagian dapat dijelaskan denagn kenyataan bahwa setiap anak didalam
keluarga belajar memerankan peran khusus, sebagian karena adanya perbedaan
dalam penggunaaan metode pelatihan anak dan sebagian lagi oleh berhasil
tidaknya anak dalam bersaing dengan saudara-saudara kandungnya.
→meskipun anak-anak jarang
menyadari identitas kelompok minoritas,
anak yang menyadarinya akan mempunyai efek yang kurang baik bila teman-temannya
mengabaikan atau menolaknya.
→ ketidaknyamanan lingkungan :
apakah karena kematian, perceraian, perpisahan atau mobilitas sosial,
berpengaruh buruk terhadap konsep diri anak karena ia merasa tidak aman dan merasa lain dari teman-teman
sebaya.
2. Meningkatnya individualitas
Individualitas yang sudah tampak
pada saat dilahirkan dan lebih meningkat lagi dalam masa bayi, merupakan salah
satu ciri yang menonjol. Pada saat awal masa kanak-kanak berakhir dan anak-anak
siap masuk sekolah, pola kepribadiannya sudah dapat dibedakan. Ada anak yang menjadi
pemimpin dan ada yang sebagai pengikut; ada yang kejam dan ada yang lembut; ada
yang senang menonjolkan diri untuk menjadi pusat perhatian dan sebagian lagi
ada yang lebih senang menjauhkan diri dari perhatian; ada yang egosentris yang hanya memikirkan tentang
dirinya sendiri dan ada yang menyesuaikan diri dan berusaha untuk menjadi
seperti anggota-anggota kelompok.
Individualitas dipengaruhi oleh
berbagai pengalaman sosial awal di luar rumah. Kalau pengalaman ini kurang
menyenangkan, anak cenderung menjadi tidak sosial dalamhubungannya dengan orang
lain dan cenderung mengimbangi dengan cara-cara yang tidak sosial seperti menghabiskan waktu bermain dengan melihat televisi
dan membayangkan dirinya seperti martir yang dijemput oleh orang lain.
- Bahaya pada
awal masa kanak-kanak
1. Bahaya fisik
‐ Kematian
Kematian dalam awal masa
kanak-kanak lebih sering disebabkan karena kecelakaan daripada karena penyakit
dan karena anak laki-laki lebih banyak mengalami kecelakaandaripada anak
perempuan, maka kematian anak laki-laki lebih sering daripada anak perempuan.
‐ Penyakit
Anak-anak sangat mudah terkena
semua jenis penyakit, tetapi yang paling umum adalah penyakit pernafasan. Sebagian
besar penyakit disebabkan karena sebab-sebab fisiologis, tetapi ada juga yang
penyebabnya psikosomatis dan akibat dari ketegangan keluarga.
‐ Kecelakaan
Kebanyakan anak-anak mengalami luka
iris, memar, radang, terbakar, patah tulang, otot kaku atau gangguan-gangguan
ringan lain sebagai akibat kecelakaan. Anak lain mengalami kecelakaan yang
lebih parah sehingga untuk beberapa saat atau untuk selamanya menderita ketidakmampuan.
‐ Tidak menarik
Dengan berjalannya masa
kanak-kanak, anak-anak semakin tidak menarik sampai ia memasuki masa akhir
kanak-kanak. Hal ini disebabkan karena beberapa hal. Pertama, dengan berubahnya bentuk tubuh, anak-anak mulai terlihat kurus
dan janggal/kikuk; kedua, rambutnya
menjadi lebih kasar dan susah diatur sehingga penampilan anak-anak menjadi
kurang rapi; ketiga, terdapat
celah-celah di mulut dimana gigi tetap yang tumbuh menggantikan gigi-gigi bayi
yang tanggal tampaknya terlampau besar; keempat,
anak-anak lebih memperhatikan waktu-waktu yang menyenangkan daripada memperhatikan
kerapihan dan kebersihan. Dengan demikian anak-anak seringkali tampak kotor dan
tidak terawat. Terlepas dari individu,
orang bereaksi positif terhadap anak yang tampak menarik dan beraksi negatif
terhadap anak yang tidak menarik.
‐ Kejanggalan
Seperti dijelaskan oleh Dare dan
Gordon, “anak-anak dari kodratnya tidak kagok atau kikuk dan setelah tahap anak
kecil dilampaui, gerakan yang anggun
dari anak kelihatan menakjubkan. Sehingga anak yang gerakannya kikuk dan tidak
terkoordinasi akan merasa tidak berbahagia ”.
Kekakuan yang aneh ini mungkin
disebabkan kerusakan otak pada waktu lahir, keterbelakangan mental atau
penyebab fisik lain. Tetapi yang lebih sering terjadi adalah bahwa anak-anak
terhambat oleh sikap orang tua yang snagat
melindungi, ketakutan yang disebabkan kecelakaan atau peringatan untuk
berhati-hati, hambatan lingkungan atau kurangnya kesempatan untuk berlatih.
Akibatnya perkembanga motorik terlambat dan anak-anak menampilkan kesan kaku
dibandingkan teman-teman seusianya sehingga ia tidak diikutsertakan dalam
bermain. Ia akan menganggap bahwa teman-temannya lebih baik, suatu perasaan
yang akan berkembang menjadi perasaan rendah diri atau minder.
‐ Kegemukan
Secara medis, anak-anak yang berat
tubuh dan bentuk tubuhnya 20 persen atau lebih diatas berat anak-anak normal
yang seusia, dianggap sebagai “gemuk” .
kegemukan merupakan bahaya di tingkat usia manapun juga. Pertama, kegemukan membahayakan
kesehatan. Kedua, kegemukan
membahayakan penampilan tubuh yang menarik. Disamping itu kegemukan merupakan
bahaya dalam awal masa kanak-kanak
karena ini adalah terbentuknya kebiasaan makan.
‐ Tangan kidal
Menurut Herron “sepanjang sejarah,
tangan kiri mempunyai arti buruk.” Tidak ada alasan fisik mengapa tangan kidal
lebih buruk daripada tangan kanan.
Ada alasan lain mengapa tangan
kidal dianggap berbahaya selama tahun-tahun awal masa kanak-kanak. Kalau anak
yang bertangan kidal mempelajari keterampilan dari orang-orang yang tidak
kidal, ia barang kali menjadi bingung bagaimana harus meniru model bertangan
kanan.
2. Bahaya psikologis
Berikut akan dibahas sejumlah bahaya psikologis yang
paling umum terjadi.
‐ Bahaya dalam berbicara.
Ada 4 bahaya umum sehubungan dengan
kemampuan anak berkomunikasi. Pertama,
orang lain tidak dapat mengharapkan anak-anak untuk mengerti apa yang dikatakan
apabila orang lain memakai kata-kata yang tidak dimengerti anak-anak. Kedua, kalau mutu pembicaraan anak-anak
begitu buruk sehingga sulit dimengerti, kemampuan berkomunikasi dengan orang
lain lebih terancam bahaya daripada kalau ia tidak mendengarkan apa yang
dikatakan kepadanya. Ketiga,
berbahasa dua merupakan hambatan yang serius dalam perkembangan sosial
anak-anak. Keempat dan yang terparah menyangkut isi pembicaraan anak.
‐ Bahaya emosional.
Bahaya emosional awal masa
kanak-kanak yang besar kelihatan pada dominasi emosi yang kurang baik, terutama
amarah. Kalau anak mengalami terlalu banyak emosi yang kurang baik dan hanya
sedikit mengalami emosi-emosi yang menyenangkan maka hal ini akan menggganggu
pandangan hidup dan mendorong perkembangan watak yang kurang baik. Bahaya yang
juga besar terhadap penyesuaian pribadi dan sosial berupa ketidakmampuan untuk melakukan
emphatic complex. Hal ini disebabkan oleh 2 hal. Pertama, anak yang ketika bayi tidak pernah mengalami perilaku
akrab karena sedikitnya kesempatan untuk memperoleh hubungan yang hangat dan
stabil dengan ibu atau pengganti ibu. Kedua,
perkembangan kasih sayang yang terlampau kuat dari satu orang akan menyebabkan
anak merasa kurang aman dan gelisah pada saat perilaku orang yang dicintai
tampaknya mengancam, dalam hal tidak menyetujui perilaku yang keliru atau kalau
orang yang dicintai memberikan perhatian pada orang lain.
‐ Bahaya sosial
Ada sejumlah bahaya terhadap
berkembangnya penyesuaian sosial yang baik pada awal masa kanak-kanak,
diantaranya ada 5 yang sangat sering terjadi dan sangat serius. Pertama, kalau pembicaraan atau
perilaku anak menyebabkan ia tidak populer diantara teman-teman sebaya, ia tidak
hanya akan merasa kesepian tetapi yang lebih penting lagi ia kurang mempunyai kesempatan
untuk belajar berperilaku sesuai dengan harapan teman-teman sebaya. Kedua, anak yang secara keras dipaksa
untuk bermain sesuai dengan seksnya akan bertidak secara berlebihan dan ini
akan menjengkelkan teman-teman sebaya. Ketiga,
sebagai akibat perlakuan teman-teman sebayanya, anak mungkin dan seringkali
mengembangkan sikap sosial yang tidak sehat. Keempat, penggunaan teman khayalan dan binatang peliharaan untuk
mengimbangi kurangnya teman. Kelima,
dorongan orang tua untuk lebih banyak menggunakan waktu dengan anak-anak lain
dan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu sendiri.
‐ Bahaya bermain
Kalau anak kurang mempunyai teman
bermain, baik disebabkan karena lingkungannya terpencil atau karena tidak
diterima oleh teman-teman bermain, ia terpaksa bermain sendiri. Beberapa permainan
sendiri cukup bermanfaat karena mengajarkan anak-anak untuk berdiri sendiri. Di
lain pihak, karena sosialisasi pada awal masa kanak-kanak berkembang melalui
bermain dengan teman-teman maka anak yang mempunyai sedikit teman bermain akan
kekurangan kesempatan untuk belajar bersikap sosial..
‐ Bahaya dalam perkembangan konsep
Ada 3 bahaya umum dalam
perkembangan konsep selama periode awal masa kanak-kanak yaitu ketidaktepatan
pengertian, perkembangan konsep-konsep dibawah tingkat perkembangan teman sebayanya,
dan bobot emosi.
‐ Bahaya moral
Ada 4 bahaya umum dalam
perkembangan moral selama periode awal masa kanak-kanak yaitu disiplin yang
tidak konsisten memperlambat proses untuk belajar menyesuaikna diri dengan harapan
sosial; jika anak tidak mendapat teguran dari perbuatan yang melanggar maka hal
ini akan mendorong anak untuk terus mempertahankan perilaku yang salah;
terlampau banyak penekanan pada hukuman pada perilaku yang salah dan terlampau
sedikit penekanan pada sikap yang kurang baik kepada orang-orang yang berkuasa,
anak lebih sering dihukum daripada diberi hadiah akan menjadi pemberontak dan
ingin menentang orang yang menghukumnya; anak yang terkena disiplin otoriter
tidak dapat mengembangkan pengendalian internal terhadap perilaku yang
membentuk dasar bagi perkembangan lebih lanjut hati nurani.
‐ Bahaya dalam penggolongan peran seks
Ada 3 bahaya yang umum dan serius
dalam penggolongan peran seks selama awal masa kanak-kanak. Pertama, kalau anak tidak belajar stereotip peran seks yang
umumnya diterima oleh teman-temannya, baik yang tradisional maupun yang
sederajat, anak akan memandang perilaku secara berbeda dengan pandangan
teman-temannya. Kedua, kalau anak
perempuan dilatih untuk menesualikan dengan stereotip tradisional bagi kelompok
perempuan, maka secara tidak langsung ia belajar bahwa kelompok wanita secara
fisik dan psikologis dipandang lebih rendah daripada kelompok pria. Ketiga, kegagalan dalam penggolongan
peran seks dapat merupakan hambatan sosial bagi anak laki-laki maupun
perempuan.
‐ Bahaya dalam hubungan keluarga
Anak perempuan yang merasa bahwa
orang tua lebih menyukai anak laki-laki didalam keluarga, akan membenci orang
tua dan saudara laki-lakinya. Bagi anak
laki-laki ancaman terbesar pada hubungan orang tua anak pada awal masa
kanak-kanak adalah kurangnya identifikasi ayah dan kurangnya kehangatan
emosional antara ayah dan anak yang mendorong terus berlangsungnya identifikasi
anak dengan ibu dan berkembangnya minat dan pola perilaku yang dapat dianggap”banci”
oleh teman-teman sebaya. Ancaman lain terhadap hubungan orang tua anak yang
baik adalah ibu yang bekerja dan orang tua tiri.
‐ Bahaya kepribadian
Bahaya kepribadian yang paling
serius adalah perkembangan konsep diri yang paling baik yang dapat disebabkan
perlakuan anggota keluarga dan teman-teman, sebab adanya harapan-harapan yang
tidak realistis sehingga anak merasa gagal karena tidak dapat mencapai tujuan
yang diletakkan oleh orang tua atau disebabkan egosentrisme yang kuat.
- Kebahagiaan
Selama Awal Masa Kanak-kanak
Beberapa kondisi penting yang
mendukung kebahagiaan dalam awal masa kanak-kanak :
‐ Kesehatan yang baik.
‐
Lingkungan yang merangsang anak
memperoleh kesempoatan untuk menggunakan kemampuannya.
‐ Perilakunya yang kekanak-kanakan dan mengganggu
diterima oleh orang tua dan bimbingan orang tua dalam belajar berperilaku
seacara sosial.
‐ Kebijaksanaan dalam menegakkan disiplin yang
terencana dan dilaksanakan secara Konsisten.
‐ Mengembangkan ekspresi-ekspresi kasih sayang
yang waja.r
‐ Harapan-harapan yang realistis, sesuai dengan
kemampuan anak.
‐ Mendorng kreativitas dalam bermain dan
menghindari cemooh atau kritik ayng tidak perlu yang dapat emngurangi semangat
anak untuk mencoba kreatif.
‐ Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman
bermain sehingga anak dapat mengembangkan sikap ayng baik terhadap berbagai
kegiatan sosial.
‐ Suasana gembira dan bahagia dirumah sehingga
anak akan belajar berusaha untuk mempertahankan suasana ini.
‐ Prestasi dalam kegiatan yang penting bagi
anak dan dihargai oleh kelompok dengan siapa anak mengidentifikasikan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar