Perilaku menurut Skinner (1938) adalah responb atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku itu
terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian
organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau
StimulusOrganisme-Respon (Skinner, 1938, dalam Notoadmodjo, 2003).
Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor
lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat
(Blum, 1974 dalam Notoadmodjo, 2003). Oleh sebab itu dalam rangka membina dan
meningkatkan kesehatan masyarakat, maka intervensi atau upaya yang ditujukan
kepada faktor perilaku ini sangat strategis.
Skinner membedakan adanya dua jenis respon yaitu respondent
respons dan operant respons. Respondent respons
adalah respon yang ditimbulkan oleh rangsangan tertentu yang menimbulkan
respon yang bersifat relatif tetap misalnya makanan yang lezat dan beraroma
akan merangsang keluarnya air liur.
Operant respons adalah respon yang timbul dan berkembang
diikuti oleh rangsangan tertentu karena bersifat memperkuat respon. Operant
respons tersebut merupakan bagian terbesar dari perilaku manusia, serta
kemampuan untuk dimodifikasi sangat besar dan tak terbatas (Suliha, 2001).
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku manusia ditinjau dari tingkat kesehatan
seseorang atau masdyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor
perilaku (behaviour causes) dan faktor di luar perilaku (non-behaviour causes)
(Notoadmodjo, 2003). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan oleh 3 faktor,
yaitu :
- Faktor-faktor predisposisi (predisposing faktors), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
- Faktor-faktor pendukung (enabling faktors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas-fasilitas atau saranasarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.
- Faktor-faktor pendorong (reinforcing faktors), yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Secara teori memang perubahan perilaku atau mengadopsi
perilaku baru itu disebabkan oleh faktor-faktor tersebut. Beberapa penelitian telah membuktikan hal
itu, namun penelitian lainnya juga membuktikan bahwa proses tersebut tidak
selalu seperti teori di atas, bahkan di dalam
praktik sehari-hari terjadi
sebaliknya. Artinya, seseorang dapat berperilaku positif, meskipun pengetahuan
dan sikapnya masih negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar