A. Definisi Perasaan
Menurut Prof. Hukstra, perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan rasa tidak senang.
B. Sifat-sifat Perasaan
- Senang dan tidak senang
- Kuat dan lemah
- Lama dan tidak lama
- Relatif
- Tidak berdiri sendiri
C. Perasaan menurut keadaan, ada 2 golongan, yaitu:
- Golongan Eukoloi, ialah golongan orang yang selalu merasa tenang gembira dan optimis.
- Golongan Diskoloi, ialah golongan orang yang selalu merasa tenang, murung dan pesimis.
D. Ada 2 rumpun perasaan, yaitu sebagai berikut:
1. Perasaan Rendah (Biologis), ada 4 macam, yaitu:
- Perasaan keinderaan (sensoris), ialah perasaan yang timbul waktu indera kita menerima perangsang.
- Perasaan vital (kehidupan), ialah perasaan yang bergantung kepada keadaan tubuh kita sewaktu-waktu. Misalnya merasa senang, karena sehat atau kenyang; merasa tidak senang karena sakit atau lapar.
- Perasaan tanggapan, ialah perasaan yang mengiringi apabila kita menanggapi sesuatu atau keadaan. Misalnya, seorang perajurit, masih merasa senang sekali kalau ia ingat betapa sang saka berkibar dengan megahnya, pada sebagian tanah airnya yang sudah direbut dari tangan penjajah.
- Perasaan instink, ialah perasaan yang mengiringi, sesuatu instink yang sedang timbul. Misalnya, kita akan merasa senang, kalau pada saat makan, di meja makan selalu telah tersedia hidangan yang berganti-ganti. Dan akan merasa tidak senang, kalau pada saat-saat makan kita tidak pernah dapat makan yang cukup. Apalagi ganti-ganti, dan sebagainya.
2. Perasaan Luhur (Rohani), ada 7 macam, yaitu:
- Perasaan keindahan. Ini ada 2 macam, yaitu: Perasaan keindahan yang negatif, ialah perasaan yang timbul, kalau kita mengindera sesuatu yang buruk. Dan perasaan keindahan yang negatif, ialah perasaan keindahan yang timbul, kalu kita mengindera sesuatu yang baik.
Perasaan ini di pengaruhi oleh: umur dan jenis kelamin; jiwa(bakat) seseorang; jiwa bangsa; tingkat kebudayaan, dll.
- Perasaan intelek, ialah perasaan yang timbul sebagai akibat dari hasil intelek. Misalnya, kita merasa senang jika kita bisa memecahkan sesuatu.
- Perasaan Kesusilaan, ialah perasaan yang timbul karena indera kita menerima perangsang susila atau jahat. Sesuatu tingkah yang baik, tentu menimbulkan rasa senang kepada orang yang mengetahui.
- Perasaan ketuhanan, ialah perasaan yang timbul dalam mengetahui adanya Tuhan.Misalnya, orang akan measa bahwa Tuhan selalu melindungi dan dekat padaNya. Sebaliknya orang akan merasa cemas, kalau ia mengetahui adanya Tuhan tetapi ia sering berbuat tidak sesuai dengan ajaran-ajaranNya.
- Perasaan diri. Ada 2 macam, yaitu; Perasaan diri positif ialah perasaan yang timbul, bila ia dapat berbuat sama atau lebih dari orang lain; dan perasaan diri negatif ialah perasaan yang timbul kalau tidak dapat berbuat seperti atau mendekati orang lain.
- Perasaan simpati, ialah perasaan yang timbul karena mengetahui orang lain mengalami rasa senang atau tidak senang.
- Perasaan sosial, ialah perasaan yang timbul karena melihat keadaan masyarakat. Ada orang yang merasa acuh tak acuh, meskipun ia mengetahui masyarakatnya rusak atau mundur. Ada pula orang yang baru melihat keadaan masyarakat, ia sudah merasa berkewajiban untuk ikut campu tangan.
E. Metode Penyidikan Perasaan, ada 2 macam, yaitu;
1. Metode Reaksi
Bila diberi suatu perangsang. Kemudian reaksinya diukur dengan (misalnya) kimograf. Metode ini berdasarkan adanya hubungan eerat jiwa dan raga. Misalnya, orang yang sedang marah, mukanya merah, detak jantungnya cepat, gemetar, teerengah-engah, dsb.
Kelemahan metode ini, yaitu:
- orang sering melahirkan perasaannya dengan dibuat-buat.
- gejala ini bersangkut paut dengan gejala lain.
2. Metode introspeksi, yaitu dengan jalan orang yang sudah atau baru saja reda dari kemarahannya, disuruh melukiskan dengan kata-katanya, apakah yang terjadi disaat ia marah tadi, secara jujur dan dengan teliti.
Daftar Pustaka: Sujanto Agus. 2006. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar