Sabtu, 22 September 2012

Behaviourisme

Tokoh: Wiliam James dan Mac. Dougall
Pengikutnya: Thorndike dan Watson

A. Ciri-ciri Utama Aliran Behaviourisme

1) Aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya, melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan.
2) Segala macam perbuatan dikembalikan kepada refleks.
3) Pada waktu dilahirkan semua orang adalah sama.

B. Pendapat-pendapat Para Pengikut Behaviourisme

1) James

Adalah perintis jalan filsafat pragmatisme. Pandangannya tentang filsafat dan psikologi ditulis dalam bukunya "Principles of Psychology".

Adapun pokok ajaran Pragmatis itu ialah:
a. Tiap berpikir mengandung maksud tertentu, yaitu menyempurnakan hidup.
b. Segala kenyataan bersifat pragmatis, yakni mengandung maksud-maksud tertentu, dan kenyataan itu hanya berarti kalau ada faedahnya dari manusia.
c. Nilai pengetahuan manusia harus diuji pada kehidupan yang praktis.
d. Semboyan kaum Behaviourisme: "The truth is in making". Benar ialah apa yang dalam praktek ternyata tepat dan menguntungkan; Tidak benar, ialah apa yang dalam praktek tidak memberi hasil.

Psikologi James:

a. Manusia adalah makhluk reaksi. Semua perangsang dari luar menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi itu. Reaksi-reaksi tersebut dapat dibedakan reaksi pembawaan dan reaksi yang diperoleh.
b. James mengutamakan unsur-unsur motoris, yang dipandang mempunyai arti penting. Refleks senso motoris, yakni penerimaan perangsang dari dunia luar itu ditambah dengan reaksi yang berwujud gerakan-gerakan.
c. James menghargai pendirian biologis.  Semua peristiwa mengenal, merasakan dan menghendaki adalah untuk berbuat dan bergerak.
d. James menantang ilmu jiwa unsur. Manusia dipandangnya sebagai organisme (jasad) yang bereaksi seluruhnya terhadap perangsang-perangsang.

2) Mac Dougall

Ia mempelajari insting sedalam-dalamnya. Insting dipandang sebagai pendorong penting dalam segala kegiatan. Ia memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gerak perbuatan dan tingkah laku hewan dan manusia. Namun demikian ia kadang-kadang menyerang sifat-sifat mekanistis dari behaviourisme.

3) Thorndike

Dia adalah pengikut behaviourisme yang tidak radikal. Pendapat-pendapatnya ditulis dalam "Animal Intellegensi" dan "Educational Psychology".

4) Watson

Dia adalah pengikut aliran behaviourisme yang radikal. Sejak tahun 1912 Watson ingin meninggalkan ilmu jiwa empiris dan hendak membentuk ilmu jiwa baru, yaitu ilmu jiwa yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan alam dengan bukti-bukti nyata.

Pandangan Watson tentang psikologi ialah perbuatan dipandang sebagai suatu reaksi organisme hidup yakni reaksi terhadap perangsang luar.

Reaksi-reaksi itu terdiri atas geakan-gerakan yang tertentu dan perubahan-perubahan dalam tubuh. Kesemuanya itu dapat dinyatakan secara obyektif. Hanya perbuatanlah yang dapat diselidiki secara positif.


Daftar Pustaka: Ahmadi Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Jumat, 21 September 2012

Pengertian Perasaan Dalam Psikologi Sosial

A. Definisi Perasaan

Menurut Prof. Hukstra, perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan rasa tidak senang.


B. Sifat-sifat Perasaan
  1. Senang dan tidak senang
  2. Kuat dan lemah
  3.  Lama dan tidak lama
  4. Relatif
  5. Tidak berdiri sendiri

C. Perasaan menurut keadaan, ada 2 golongan, yaitu:
  1. Golongan Eukoloi, ialah golongan orang yang selalu merasa tenang gembira dan optimis.
  2. Golongan Diskoloi, ialah golongan orang yang selalu merasa tenang, murung dan pesimis.

D. Ada 2 rumpun perasaan, yaitu sebagai berikut:

1. Perasaan Rendah (Biologis), ada 4 macam, yaitu:
  • Perasaan keinderaan (sensoris), ialah perasaan yang timbul waktu indera kita menerima perangsang.
  • Perasaan vital (kehidupan), ialah perasaan yang bergantung kepada keadaan tubuh kita sewaktu-waktu. Misalnya merasa senang, karena sehat atau kenyang; merasa tidak senang karena sakit atau lapar.
  • Perasaan tanggapan, ialah perasaan yang mengiringi apabila kita menanggapi sesuatu atau keadaan. Misalnya, seorang perajurit, masih merasa senang sekali kalau ia ingat betapa sang saka berkibar dengan megahnya, pada sebagian tanah airnya yang sudah direbut dari tangan penjajah.
  • Perasaan instink, ialah perasaan yang mengiringi, sesuatu instink yang sedang timbul. Misalnya, kita akan merasa senang, kalau pada saat makan, di meja makan selalu telah tersedia hidangan yang berganti-ganti. Dan akan merasa tidak senang, kalau pada saat-saat makan kita tidak pernah dapat makan yang cukup. Apalagi ganti-ganti, dan sebagainya.
2. Perasaan Luhur (Rohani), ada 7 macam, yaitu:
  • Perasaan keindahan. Ini ada 2 macam, yaitu: Perasaan keindahan yang negatif, ialah perasaan yang timbul, kalau kita mengindera sesuatu yang buruk. Dan perasaan keindahan yang negatif, ialah perasaan keindahan yang timbul, kalu kita mengindera sesuatu yang baik. 
Perasaan ini di pengaruhi oleh: umur dan jenis kelamin; jiwa(bakat) seseorang; jiwa bangsa; tingkat kebudayaan, dll.
  • Perasaan intelek, ialah perasaan yang timbul sebagai akibat dari hasil intelek. Misalnya, kita merasa senang jika kita bisa memecahkan sesuatu.
  • Perasaan Kesusilaan, ialah perasaan yang timbul karena indera kita menerima perangsang susila atau jahat. Sesuatu tingkah yang baik, tentu menimbulkan rasa senang kepada orang yang mengetahui.
  • Perasaan ketuhanan, ialah perasaan yang timbul dalam mengetahui adanya Tuhan.Misalnya, orang akan measa bahwa Tuhan selalu melindungi dan dekat padaNya. Sebaliknya orang akan merasa cemas, kalau ia mengetahui adanya Tuhan tetapi ia sering berbuat tidak sesuai dengan ajaran-ajaranNya.
  • Perasaan diri. Ada 2 macam, yaitu; Perasaan diri positif ialah perasaan yang timbul, bila ia dapat berbuat sama atau lebih dari orang lain; dan perasaan diri negatif ialah perasaan yang timbul kalau tidak dapat berbuat seperti atau mendekati orang lain.
  • Perasaan simpati, ialah perasaan yang timbul karena mengetahui orang lain mengalami rasa senang atau tidak senang. 
  • Perasaan sosial, ialah perasaan yang timbul karena melihat keadaan masyarakat. Ada orang yang merasa acuh tak acuh, meskipun ia mengetahui masyarakatnya rusak atau mundur. Ada pula orang yang baru melihat keadaan masyarakat, ia sudah merasa berkewajiban untuk ikut campu tangan.

E. Metode Penyidikan Perasaan, ada 2 macam, yaitu;

1. Metode Reaksi 
Bila diberi suatu perangsang. Kemudian reaksinya diukur dengan (misalnya) kimograf. Metode ini berdasarkan adanya hubungan eerat jiwa dan raga. Misalnya, orang yang sedang marah, mukanya merah, detak jantungnya cepat, gemetar, teerengah-engah, dsb.
Kelemahan metode ini, yaitu:
  • orang sering melahirkan perasaannya dengan dibuat-buat.
  • gejala ini bersangkut paut dengan gejala lain.
2. Metode introspeksi, yaitu dengan jalan orang yang sudah atau baru saja reda dari kemarahannya, disuruh melukiskan dengan kata-katanya, apakah yang terjadi disaat ia marah tadi, secara jujur dan dengan teliti. 

Daftar Pustaka: Sujanto Agus. 2006. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara